MAHLUK MITOLOGI DALAM KEPERCAYAAN ORANG SUNDA

Berikut ini adalah beberapa mahluk mitologi dalam kepercayaan orang Sunda yang jarang kamu ketahui versi AND21. 

Oleh : Andrian


1. Jurig Jarian

Gambar 1.1 : Jurig Jarian tampak dari belakang

Penasaran dengan novelnya? Klik : APPARENT DEATH

Mungkin terdengar agak asing bagi sebagian orang, tapi bagi masyarakat Sunda umumnya orang Cibulan, Majalengka, tidak asing lagi akan mahluk ini. Mahluk yang berwujud wanita ini mendiami sebuah tempat yang digunakan masyarakat Sunda kuno sebagai tempat membuang barang orang yang sudah meninggal, atau disebut juga dengan Jarian. Ada istilah pamali/pantangan bertanya tentang apa yang akan dilakukan esok hari, atau bahkan merencanakan sesuatu dan membicarakannya dengan keras. Mahluk ini akan datang dan mendengarkanmu. Jika ia mendengarmu, Maka ia akan masuk kedalam tidurmu dan membuatnya menjadi seperti Dejavu. Ia akan menyerupai wujud orang yang kamu ajak membicarakan soal esok hari, dan mengubah latar menjadi seperti apa yang direncanakan. Ketika kamu mengikutinya, ia akan membawamu terjun ke Jurang yang ada di Jarian itu.


2. Nini Marana

Sosok mahluk halus penyayang dan suka melindungi anak kecil. Kamu pernah melihat anak-anak tertawa sendiri? Atau mengobrol dengan cermin? Wah, kok bisa ya anak usia 1-3 tahun berbicara sendiri, padahal tidak ada orang. Tentu ia tidak sendirian. Masyarakat Sunda percaya itu adalah ulah Nini Marana. Ia akan mengajak bermain anak kecil dan menjaganya. Terkadang ada kejadian dimana seorang anak terjatuh dengan hebat, atau kecelakaan, tetapi mereka selamat. Selain pertolongan Tuhan, masyarakat Sunda percaya bahwa Nini Marana sebagai sosok pelindung, yang telah membantu melindungi mereka.


3. Aden-aden

Aden-aden merupakan sesosok makhluk halus yang berwujud Kakek-kakek yang membawa Boboko buntung (bakul nasi dari anyaman bambu yang tidak memiliki alas). Mahluk ini sangat terkenal di Desa Cibulan, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. Masyarakat desa Cibulan percaya, bahwa mahluk tersebut merupakan jelmaan harimau yang bertapa untuk menjadi seorang manusia. Mahluk ini biasanya muncul pada musim hujan dan menampakkan diri ketika hari diselimuti kabut. Suaranya ngirung (sengau), terkadang dapat menyerupai orang yang kita kenal, dan menghilang dalam sekejap mata. Aden-aden ini tidak melukai manusia, ia hanya menunjukkan eksistensinya sesekali ketika kita kebetulan berada dekat dengan daerah-daerah yang sangar (angker dalam bahasa Sunda).


4. Manuk Lok-lok / Burung Lok-lok

Burung Lok-lok adalah burung yang besarnya menyerupai alap-alap. Tidak seperti burung gagak dan Citkuncuing yang dipercaya membawa kabar kematian, burung ini lebih mengerikan daripada itu. Menurut kepercayaan orang Sunda Cibulan, burung ini akan hinggap di atap rumah dan mulai bersenandung dengan suara yang dapat membuat bulu kuduk berdiri dan merubah suasana menjadi mencekam. Pengalaman Mimin, burung ini pernah hinggap di atap rumah burung Mimin. Setelah berkicau, satu desa tidak ada yang berani bersuara, bahkan menghentikan aktivitasnya. Kenapa? Jika kamu menyebutkan nama seseorang ketika burung itu berkicau, atau bertanya pada seseorang dengan nada yang keras sambil menyebutkan namanya, niscaya orang pemilik nama itu akan meninggal. Terlepas dari semua kepercayaan itu, kembali lagi pada sang pemilik takdir, Tuhan YME. Namun entah kebetulan atau tidak, setelahnya akan ada yang meninggal.


5. Hantu

Bukan sekedar namanya saja hantu. Ia adalah mahluk yang sering terbang ketika jam tiga pagi, sampai sebelum subuh. Tubuhnya mengerikan dengan api yang membakarnya sekujur tubuh. Tak heran, kamu akan dapat melihatnya dengan jelas. Jika kamu melihatnya, segeralah masuk kedalam rumah dan berdoa. Jika kamu tidak mengetahui keberadaannya, sedangkan ia tepat diatasmu, kamu akan memiliki luka bakar dengan lepuhan tanpa sebab medis. Makanya, terkadang di desa Mimin kalau ada orang yang memiliki luka seperti itu sering disebut "Kuhantu jigahna." Jangan lupa untuk selalu berdoa untuk keselamatan diri ya.


6. Hantu Rayap

Sering melihat film horor? Pasti sering melihat dong adegan dimana si setan merayap di atas kasur atau aktornya. Hantu ini digambarkan sebagai mahluk yang mengganggumu kala tidur. Pada kepercayaan masyarakat Sunda, panglai atau sejenis tanaman rimpang biasanya menjadi penangkal gangguan mahluk halus ketika tidur. Benda tersebut akan ditempelkan atau hanya sekedar ditempelkan di kening mereka sebelum tidur.




Komentar

Postingan Populer